SAHABAT NANGGROE. Jenggot yang merupakan simbol kejantanan bagi setiap pria, adalah bagian daripada sunnah Nabi SAW. Disi lain jenggot juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Menurut penelitian yang dilakukan di Brigham and Women’s Hospital di Boston ini menyebutkan jika jenggot atau brewok yang merupakan bulu wajah akan melindungi pria yang bekerja di rumah sakit dengan lebih baik dari berbagai bakteri berbahaya yang mampu bertahan dari obat-obatan. Penelitian yang melibatkan 408 pria yang bekerja di rumah sakit yang memiliki jenggot dan yang tidak ini menyebutkan jika pria yang mencukur bersih mukanya akan tiga kali lebih beresiko terkena methicillin-resistant staphylococcus aureus atau MRSA pada area pipinya. Tak hanya itu, bercukur diyakini mampu menyebabkan mikro-barasi pada kulit wajah yang bisa membuat bakteri lebih mudah datang.
MRSA sendiri adalah infeksi yang cukup sering terjadi para pekerja rumah sakit. Selain bisa menyebabkan masalah kulit layaknya jerawat atau bentolan layaknya tergigit serangga, ada juga kemungkinan adanya infeksi yang lebih parah, yakni infeksi pada tulang, persendian, aliran darah, saluran urine, dan juga pembuluh jantung dan paru-paru. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka akan ada resiko kematian.
Agar Anda semakin termotivasi menumbuhkan jenggot atau brewok sebaiknya Anda mengetahui manfaat memelihara jenggot atau brewok. Bagi Anda yang beragama muslim mungkin meyakini bahwa memelihara jenggot atau brewok adalah sunnah mengikuti Rasulullah. Selain sunnah, manfaat memelihara jenggot atau brewok diantaranya.
Menambah Ketampanan Wajah
Seorang laki-laki yang memelihara jenggot atau brewok akan terlihat maskulin karena wajahnya akan terlihat jelas berbeda dengan wanita.
Melidungi Wajah Dari Sinar Matahari. Sebuah penelitian di University of Shoutern Queensland menemukan bahwa jenggot atau brewok dapat melindungi wajah seseorang dari sinar matahari sehingga dapat mencegah kerusakan kulit dan kanker kulit.
Mencegah Serangan Asma
Seorang pria yang menderita asma biasanya akan mudah kambuh jika menghirup debu atau partikel zat lainnya. Namun, penelitian mengungkap bahwa pria yang memelihara kumis dan jenggot atau brewok jarang kambuh asmanya karena debu atau partikel zat kecil di udara tersaring oleh kumis atau jenggot atau brewoknya.
Memperlambat Penuaan
Seorang pria yang berjenggot atau brewok wajahnya akan terlindungi sehingga kulit wajah tidak akan melakukan kontak langsung dengan udara. Selain itu, kulit wajah akan terjaga kelembabannya dan tidak kering.
Melawan Batuk
Rambut jenggot atau brewok yang tumbuh di sekitar dagu akan menjaga temperatur suhu leher akan tetap hangat. Pada musim dingin sebagian orang akan terkena batuk karena leher dan tenggorokan kedinginan. Namun, bagi seorang laki-laki yang berjenggot atau brewok leher dan tenggorokan suhunya stabil.
Mencegah Ruam Kulit. Jenggot atau brewok yang tumbuh di sekitar wajah akan melindungi kulit dari bakteri sehingga akan mencegah ruam pada kulit
Dalam buku Islam Itu Ilmiah karya Abdul Syukur al-Azizi, dijelaskan ada sebuah hadits dari Ibnu Umar Ra., Rasulullah SAW bersabda, "Berbedalah kamu dengan orang-orang musyrik, peliharalah jenggot dan cukurlah kumis." (HR. Bukhari).
Hadits tersebut secara jelas menyatakan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk memelihara jenggot dan mencukur kumis. Anjuran ini mengandung pendidikan bagi umat Islam agar memiliki kepribadian tersendiri, yang berbeda dengan orang kafir secara lahir dan batin, baik dari segi penampilan maupun gaya hidup. Memelihara jenggot merupakan upaya untuk menunjukkan identitas diri sebagai seorang pria. Sebab, jenggot merupakan lambang kesempurnaan pria dan tanda yang membedakannya dengan perempuan.
Imam An-Nawawi berkata dalam kitabnya, "Para ulama menyebutkan ada sepuluh perkara yang terlarang berkaitan dengan hukum jenggot."
Diantaranya:
1. Menyemir jenggot dengan warna hitam, bukan dengan maksud berjihad.
2. Menyemir jenggot dengan warna kuning karena ingin disebut orang shalih, bukan karena ingin mengikuti sunnah Nabi .
3. Memutihkannya dengan belerang atau zat pemutih lainnya karena ingin terlihat lebih tua, agar dirinya diangkat menjadi pemimpin, ingin dihormati orang lain, atau ingin memberi kesan bahwa ia adalah sesepuh.
4. Mencabut atau mencukur jenggot yang mulai tumbuh karena ingin terlihat awet muda atau ingin terlihat lebih tampan.
5. Mencabut uban yang tumbuh di jenggot.
6. Menyusun jenggot menjadi ikatan di atas ikatan agar dinilai bagus oleh kaum wanita dan lainnya.
7. Menambah atau mencukur jambang, atau mencukur sebagian jambang, ketika mencukur kepala, mencabut rambut yang tumbuh di bawah bibir, dan lain-lain.
8. Menyisir jenggot dengan gaya terkini untuk menarik perhatian orang banyak.
9. Membiarkannya berantakan dan kurang memperhatikan jenggotnya agar dianggap sebagai orang zuhud.
10. Memperhatikan jenggot yang hitam dan putih dengan perasaan kagum terhadap diri sendiri dan sombong, memamerkan kepada para pemuda, sekaligus membanggakannya di hadapan orang-orang tua dan anak-anak muda.
11. Mengikat atau mengepang jenggot.
12. Mencukur jenggot. Namun, apabila jenggot tersebut tumbuh pada wajah seorang wanita, maka dianjurkan untuk mencukurnya.
Imam an-Nawawi' mengatakan ada sepuluh perkara tetapi ia menyebutkannya sampai dua belas.
Posting Komentar